Program 300 Doktor
Untuk menghadapai tantangan pembangunan di masa mendatang dan mengakselerasi pencapaian visi dan misi pembangunan Jawa Barat sampai dengan tahun 2025, mulai tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa Barat merintis pengembangan kualitas sumber daya aparatur daerah melalui Program 300 Doktor Luar Negeri.
Program ini memiliki tujuan jangka panjang untuk menyiapkan generasi muda birokrat baik provinsi, kabupaten maupun kota di Jawa Barat yang berkualitas tinggi dalam wawasan dan pengembangan keilmuan, pola fikir, kemandirian, dan nilai-nilai positif lainnya sehingga mampu menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan pembangunan yang nyata dikemudian hari, dalam orientasi pergaulan dan networking nasional maupun internasional. Sesuai dengan hakikat program pendidikan doktoral sendiri yang fokus pada pembentukan kemampuan secara individu untuk menghasilkan suatu theoritical framework dalam memecahkan persoalan dalam dunia ilmu pengetahuan dan akademik serta dapat diterapkan pada dunia professional.
Program doktoral ini mempunyai dasar sosial budaya, dengan menyiapkan generasi muda birokrat untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah pembangunan masyarakat dikemudian hari dalam kancah orientasi pergaulan dan networking local/nasional/internasional. Adapun sasaran program doktoral ini adalah penguatan sistem melalui kegiatan Tugas Belajar bagi 300 Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi maupun Kabupaten dan Kota di Luar Negeri.
Singkatnya Program 300 Doktor ini adalah program pemberian beasiswa bagi ASN di Provinsi Jawa Barat untuk melanjutkan belajar tingkat S2 maupun S3 di Luar Negeri.
Allhamdulillah, di tahun 2016 saya berkesempatan untuk mengikuti seleksi Program 300 Doktor ini. Dari Kabupaten Cirebon hanya 2 orang ikut dalam program ini. Entah karena memang peminatnya yang sedikit, atau program ini kurang sosialisai atau entah karena apa. Saya sendiri (SMKN 1 Gebang) dan Rahmat Arifudin, S. Si., M. T., M. Sc. dari instansi Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon.
Rangkaian acara seleksi meliputi seleksi Toefl, Psikotes, dan Wawancara dilaksanakan pada Rabu s.d Kamis, 27 – 28 Juli 2016 bertempat di Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sayangnya saya belum berhasil lolos ke tahap berikutnya. Akan tetapi, pengalaman ini amat sangat berharga bagi saya. Semoga ke depan ada kesempatan lagi untuk mengikuti kegiatan serupa, dan lolos ke tahap berikutnya.
Dokumentasi
Berikut dokumentasi saya ketika mengikuti kegiatan tersebut:
Pingback: Guru Berprestasi Ikut Seleksi Calon Pengawas Sekolah 2023 - Catatanku