Ruang Kolaborasi | Modul 1.1 – Refleksi Filosofis KHD

Salam dan Bahagia … Ibu dan Bapak Guru Hebat!

Ruang Kolaborasi memberikan ruang perjumpaan bagi Penulis untuk berkolaborasi sesama CGP dalam menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat untuk menebalkan laku murid dan menuntun kekuatan kodrat murid yang dapat diimplementasikan pada konteks lokal (budaya) daerah asal Anda. Hasil kolaborasi dalam menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya menjadi dasar pengetahuan dan pengalaman baru dalam merefleksikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Menggali Nilai Sosio-Kultural

Dalam tugas ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai nilai-nilai sosio-kultural yang terkandung dalam budaya Nadran. Nilai-nilai seperti gotong royong, rasa saling menghormati, kebersamaan, dan persatuan akan menjadi fokus dalam pembahasan kita. Melalui pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai ini, kita dapat memperkuat pembentukan karakter anak-anak secara positif.

Peran Guru Penggerak

Sebagai guru penggerak, kita memiliki peran penting dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya Nadran kepada anak-anak. Dalam tugas ini, kita akan berbagi pengalaman, ide, dan strategi dalam mengintegrasikan kagiatan Nadran ke dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Mari bersama-sama menciptakan pengalaman belajar yang berharga bagi anak-anak dan mendorong pengembangan karakter mereka.

Pendidikan murid, terutama dalam konteks Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan pendidikan yang holistik, relevan, dan adaptif terhadap perkembangan serta tantangan yang ada. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pertimbangan ini penting:

Kodrat Alam

Pemahaman Ekologis dan Keterhubungan dengan Lingkungan

  • Kesadaran Lingkungan: Mempertimbangkan kodrat alam berarti menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Siswa belajar tentang ekologi, konservasi, dan praktik berkelanjutan yang relevan dengan industri dan masyarakat.
  • Pendidikan Berbasis Alam: Siswa di SMK dapat belajar keterampilan yang berhubungan dengan alam, seperti pertanian, pariwisata berbasis alam, atau teknologi hijau, yang sangat relevan dengan kebutuhan lokal.

Pembangunan Berkelanjutan

  • Praktik Ramah Lingkungan: Mengajarkan siswa untuk menerapkan praktik ramah lingkungan dalam berbagai bidang keahlian mereka, misalnya teknik yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya alam.
  • Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim: Mempersiapkan siswa untuk menghadapi dan beradaptasi dengan perubahan iklim dan bencana alam melalui pemahaman tentang mitigasi risiko dan strategi adaptasi.

Kodrat Zaman

Relevansi dengan Perkembangan Teknologi dan Industri

  • Kemajuan Teknologi: Pendidikan di SMK harus mengikuti perkembangan teknologi terbaru yang digunakan di industri, seperti otomatisasi, digitalisasi, dan teknologi informasi. Ini memastikan bahwa siswa memiliki keterampilan yang relevan dan mutakhir.
  • Kesiapan Kerja: Kodrat zaman menuntut siswa untuk siap bekerja dalam lingkungan yang dinamis dan berbasis teknologi. Pendidikan harus mencakup pelatihan dalam teknologi terbaru dan keterampilan digital.

Kebutuhan Pasar Kerja yang Berubah Cepat

  • Keterampilan Abad 21: Mempertimbangkan kodrat zaman berarti menyiapkan siswa dengan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital.
  • Penyesuaian Kurikulum: Kurikulum SMK harus fleksibel dan responsif terhadap perubahan kebutuhan industri dan pasar kerja, memastikan bahwa lulusan siap untuk memasuki dunia kerja yang kompetitif.

Keterhubungan Global

  • Globalisasi: Kodrat zaman mencakup pemahaman tentang globalisasi dan bagaimana hal itu mempengaruhi industri lokal dan internasional. Siswa perlu belajar tentang standar internasional, perdagangan global, dan dinamika ekonomi global.
  • Kompetisi Global: Siswa SMK harus dipersiapkan untuk bersaing di pasar kerja global, yang membutuhkan pemahaman lintas budaya dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan global.

Implementasi dalam Pendidikan SMK

Kurikulum yang Adaptif

Kurikulum harus dirancang untuk mencerminkan baik kodrat alam maupun kodrat zaman. Ini dapat mencakup pelajaran tentang ekologi, teknologi hijau, serta perkembangan teknologi dan keterampilan digital.
Pengajaran yang Kontekstual:

Menggunakan pendekatan pengajaran yang kontekstual dengan memasukkan studi kasus nyata dari industri lokal dan global, serta perubahan lingkungan yang relevan dengan bidang keahlian siswa.
Pelatihan dan Pengembangan Berkelanjutan:

Menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi guru untuk memastikan mereka selalu up-to-date dengan teknologi terbaru dan praktik terbaik dalam pendidikan yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan.
Dengan mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman, pendidikan di SMK tidak hanya mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang relevan dan mutakhir, tetapi juga membantu mereka menjadi warga yang bertanggung jawab secara ekologis dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top