Integrasi Teknologi Digital Untuk Meningkatkan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Kolaborasi Pada Kelas 12 TJKT di SMKN 1 Gebang
Oleh: Jayanto, M. Pd. | SMKN 1 Gebang | jayanto48[at]guru.smk.belajar.id
Pendahuluan
Saat ini, teknologi cloud computing telah menjadi salah satu komponen penting dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi cloud computing ini telah mengubah secara signifikan cara dunia bekerja dan berinteraksi. Teknologi ini menjadi salah satu komponen penting dalam dunia industri terutama di bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT). Cloud server, sebagai salah satu implementasi dari cloud computing, memungkinkan Industri untuk mengurangi biaya operasional, meningkatkan kinerja, serta mempercepat penggunaan teknologi baru tanpa perlu berinvestasi besar pada perangkat keras fisik. Hal ini menuntut siswa untuk memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya terkait pengelolaan server di cloud.
Mata pelajaran Konsentrasi Keahlian TKJ merupakan mata pelajaran khusus yang berkaitan dengan program keahlian TJKT. Dalam mata pelajaran ini, salah satu capaian pembelajarannya adalah Administrasi Sistem Jaringan (ASJ) yang secara khusus menekankan siswa untuk dapat menerapkan konfigurasi layanan server. Pemahaman dan keterampilan dalam mengelola server ini menjadi dasar penting bagi siswa untuk mempelajari cloud server, yang saat ini menjadi teknologi kunci dalam dunia industri IT.
Pentingnya materi ini tidak hanya didasari oleh kebutuhan industri yang terus berkembang, dimana lulusan SMK terutama program keahlian TJKT harus memiliki kompetensi yang relevan dengan perkembangan industri, tetapi juga oleh keterbatasan sarana di sekolah, dimana kebutuhan server fisik untuk kegiatan praktik tidak memadai. Cloud server menjadi solusi ideal untuk memungkinkan siswa praktik secara langsung pengelolaan server tanpa batasan perangkat keras. Di sinilah penerapan pembelajaran berdiferensiasi menjadi solusi untuk memastikan seluruh siswa mendapatkan pembelajaran yang optimal sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam konteks pendidikan modern, pembelajaran berdiferensiasi menjadi sangat penting karena memungkinkan guru memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan relevan bagi setiap individu. Pada materi yang kompleks seperti pokok bahasan cloud server, pendekatan berdiferensiasi sangat bermanfaat. Materi cloud server, yang mencakup berbagai konsep teknis seperti konfigurasi VPS, keamanan server, manajemen database, deploymen aplikasi, serta monitoring dan optimalisasi server dapat terasa menantang bagi siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam materi ini membantu memastikan bahwa setiap siswa, baik yang memiliki pemahaman lebih cepat maupun yang membutuhkan lebih banyak waktu, dapat belajar secara optimal.
Situasi
SMKN 1 Gebang merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang terletak di wilayah Cirebon Timur berbatasan dengan provinsi Jawa Tengah. Salah satu tantangan besar di SMKN 1 Gebang adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja/ industri. Berdasarkan Rapor Pendidikan dari Kemendikbud tahun 2023, salah satu indikator yang perlu ditingkatkan adalah kesesuaian pendidikan dengan dunia kerja, dengan skor 52,18. Hal ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kompetensi guru, fasilitas, dan proses belajar yang lebih relevan dengan tuntutan industri.
Sebagai salah satu guru di jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), saya melihat bahwa kebutuhan yang mendesak untuk saat ini adalah menyiapkan siswa agar mampu menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang, khususnya dalam bidang cloud computing. Pembelajaran di sekolah harus terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, salah satunya adalah penggunaan teknologi yang nyata dalam pembelajaran di kelas, bukan hanya simulasi atau demonstrasi, sehingga siswa dapat mengalami langsung tantangan dan solusi yang relevan.
Tantangan
Tujuan utama dari pembelajaran praktik cloud server ini adalah untuk menerapkan pembelajaran yang berpihak pada siswa dengan pendekatan berdiferensiasi, yang menggunakan teknologi digital secara efektif. Saya juga ingin memastikan siswa mendapatkan pengalaman praktis yang nyata dengan menggunakan teknologi terkini, seperti Virtual Private Server (VPS) untuk praktik cloud server, sehingga siswa siap menghadapi tantangan yang relevan di dunia kerja terutama di bidang cloud computing.
Di samping itu, saya ingin meningkatkan keterampilan kolaborasi baik antara siswa, rekan guru, maupun pihak lain dalam proses pembelajaran ini. Pada pembelajaran ini banyak menggunakan berbagai alat/ teknologi yang mendukung siswa maupun guru untuk saling berkolaborasi, komunikasi, melakukan penilaian secara otomatis, serta dokumentasi proses belajar-mengajar.
Aksi
Untuk mencapai tujuan ini, saya menerapkan beberapa strategi berikut dalam pembelajaran:
- Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan pada kegiatan ini diantaranya:
Diferensiasi Konten | Diferensiasi Proses | Diferensiasi Produk |
Materi disampaikan dalam berbagai format, seperti video tutorial, simulasi visual (simulator jaringan), dan instruksi teks yang mendalam (job sheet). Siswa yang lebih cepat memahami konsep dapat mengakses materi lanjutan seperti scripting untuk konfigurasi dan otomasi server, sementara siswa yang lebih lambat dalam memahami konsep dapat menggunakan materi dasar terlebih dahulu. | Siswa diberi kesempatan untuk memilih cara belajar mereka, baik melalui tugas mandiri dalam kelompok maupun kolaborasi penuh dengan anggota kelompok lainnya. Saya juga memberikan bimbingan personal kepada siswa yang membutuhkan. | Setiap kelompok menghasilkan produk yang berbeda sesuai dengan tugas dan minat mereka (poster, infografis, slide, mindmap, video, praktik langsung). Hasilnya dinilai berdasarkan kontribusi setiap siswa dan kelompok, serta kualitas dari konfigurasi dan kinerja server yang telah mereka kelola. |
- Penggunaan VPS secara Langsung
Dalam pembelajaran cloud server ini, siswa menggunakan VPS secara langsung, bukan sekedar simulasi. Hal ini memberikan pengalaman yang realistis dalam mengelola dan mengoperasikan server yang digunakan dalam industri. Siswa dikelompokkan berdasarkan hasil asesmen awal, yaitu asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen kesiapan belajar siswa. Asesmen diagnostik non-kognitif digunakan untuk mengetahui gaya belajar dan minat siswa kemudian asesmen kesiapan belajar untuk melihat sejauh mana siswa telah memahami dasar-dasar jaringan dan server sebelum memulai pembelajaran cloud server ini.
- Pemanfaatan Google Form dan Integrasi Google Sheet
Saya menggunakan Google Form sebagai alat asesmen dan evaluasi siswa secara berkala. Hasil dari Google Form ini terhubung langsung dengan Google Sheet yang secara otomatis merekap presensi, nilai, dan jurnal mengajar guru. Integrasi ini memungkinkan saya untuk memantau perkembangan siswa dan memberikan umpan balik secara langsung, serta memudahkan proses dokumentasi yang transparan dan efisien.
- Penggunaan Padlet untuk Jurnal Refleksi Mingguan
Siswa secara rutin melakukan refleksi mingguan melalui platform Padlet, yang memungkinkan mereka berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi yang mereka temukan selama mengerjakan proyek cloud server ini. Hal ini tidak hanya membantu mereka dalam melatih kesadaran diri tetapi juga memperkuat keterampilan komunikasi dan kolaborasi antar siswa.
- Penilaian Interaktif Menggunakan Kahoot dan Quizizz
Untuk meningkatkan keterlibatan siswa, saya menggunakan Kahoot dan Quizizz sebagai alat penilaian yang interaktif. Penggunaan platform ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan kompetitif, yang memotivasi mereka untuk lebih aktif berpartisipasi. Dengan adanya fitur real-time feedback, saya dapat langsung mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Karya Inovasi dalam Pembelajaran Cloud Server
Sebagai upaya untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan mendalam, saya mengembangkan beberapa karya inovasi yang memanfaatkan teknologi digital secara optimal dalam pembelajaran cloud server. Inovasi ini mencakup penggunaan secara langsung Virtual Private Server (VPS) sebagai media praktik bagi siswa, yang memberikan pengalaman nyata dalam mengelola server seperti yang dilakukan di industri. Hal ini dilakukan agar siswa tidak hanya menguasai konsep secara teoretis, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Selain itu, saya merancang sistem evaluasi otomatis menggunakan integrasi Google Form dan Google Sheet. Melalui Google Form, siswa dapat mengisi asesmen dan laporan perkembangan proyek mereka, yang kemudian secara otomatis terekam di Google Sheet. Rekaman ini tidak hanya mencakup nilai siswa, tetapi juga data kehadiran, aktivitas belajar, dan hasil refleksi mereka. Sistem ini memungkinkan pelacakan kinerja siswa secara real-time dan akurat, mempermudah analisis data untuk melihat kemajuan dan kendala yang dihadapi setiap siswa.
Inovasi lainnya adalah penerapan jurnal refleksi mingguan melalui Padlet, di mana siswa dapat mencatat dan berbagi perkembangan proyek mereka secara kolaboratif. Penggunaan Padlet sebagai media refleksi membantu siswa dalam mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi, merencanakan strategi penyelesaian, serta mendapatkan umpan balik dari teman sekelas dan guru secara langsung.
Untuk evaluasi pembelajaran yang lebih dinamis, saya menggunakan aplikasi Kahoot dan Quizizz. Kedua platform ini memberikan pengalaman kuis interaktif yang tidak hanya menguji pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga memotivasi mereka melalui pendekatan yang menyenangkan dan kompetitif. Dengan menggunakan teknologi ini, evaluasi menjadi lebih bervariasi dan terarah, sekaligus meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar.
Secara keseluruhan, karya inovasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam setiap tahap pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Pendekatan ini memastikan bahwa pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pengembangan keterampilan kolaboratif dan penerapan praktis yang dibutuhkan dalam dunia kerja modern.
Hasil
Implementasi praktik baik ini telah membawa beberapa hasil positif yang signifikan, diantaranya:
- Kolaborasi yang Lebih Baik. Siswa mampu bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek cloud server dengan tanggung jawab yang terstruktur. Siswa juga menunjukkan peningkatan kemampuan komunikasi dan koordinasi dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Kolaborasi dengan rekan sejawat juga semakin harmonis karena adanya berbagi praktik baik terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Guru-guru lain di SMKN 1 Gebang menjadi lebih termotivasi untuk menerapkan teknologi digital dalam kelas mereka.
- Peningkatan Penggunaan Teknologi Digital. Melalui penggunaan VPS, Google Form, Padlet, Kahoot, dan Quizizz, siswa mengalami peningkatan keterampilan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Integrasi teknologi dalam pembelajaran membuat proses belajar lebih interaktif, efisien, dan relevan dengan dunia kerja, sehingga mengurangi kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri.
- Memberikan Inspirasi dan Motivasi kepada Siswa. Pendekatan pembelajaran ini memberikan inspirasi bagi siswa dengan memberikan pengalaman langsung dalam menangani proyek yang realistis dan menantang. Siswa merasa lebih percaya diri dan termotivasi karena mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi yang nyata, yang berdampak pada peningkatan rasa ingin tahu dan semangat belajar mereka.
Kesimpulan
Penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran cloud server di SMKN 1 Gebang telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap keterampilan teknis dan kolaboratif siswa. Proses pembelajaran menjadi lebih relevan dengan kebutuhan industri, sejalan dengan visi kurikulum merdeka yang berfokus pada pembelajaran yang berpihak pada siswa.
Rekomendasi
- Diperlukan pengembangan lebih lanjut dalam penggunaan teknologi lain yang lebih canggih untuk memastikan siswa dapat terus mengikuti perkembangan teknologi di industri.
- Sekolah perlu menyediakan akses internet yang lebih cepat dan stabil serta perangkat komputer yang memadai untuk mendukung penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
- Evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas penggunaan teknologi dalam pembelajaran perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat-alat yang digunakan memang berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Daftar Pustaka
Johnson, S. (2015). Differentiation in Practice: A Resource Guide for Differentiating Curriculum. Alexandria: ASCD.
Kemendikbud. (2023). Rapor Pendidikan SMKN 1 Gebang tahun 2023. Jakarta: Kemendikbud.
Tomlinson, C. A. (2014). The Differentiated Classroom: Responding to the Needs of All Learners. Alexandria: ASCD.
Lampiran
- Video singkat praktik baik: https://www.youtube.com/watch?v=3iikOMk3TBw
- Progress report siswa menggunakan Padlet: https://padlet.com/trajetjayanto/progressreport12tjkt1
- Jurnal refleksi siswa menggunakan Padlet: https://padlet.com/fisikawanunnes/refleksi12tjkt2